BAGI ORANG MUSLIM, SHOLAT SEBAGAI KEWAJIBAN ATAUKAH KEBUTUHAN ?
(Download)
Ma’assyirol muslimin,
rahimakumullah
Pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu wa Ta'ala yang telah
menjadikan kita sebagai hamba-hambaNya yang beriman, yang telah menunjuki kita
shiratal mustaqim, jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah ditempuh
orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, dari kalangan para nabi,
shiddiqin, syuhada’ dan shalihin.
Saya bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasulullah, semoga shalawat dan salam selalu terlimpah kepada
Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti
petunjuk beliau dengan baik hingga hari kiamat.
Ma’assyirol muslimin,
rahimakumullah
Pada kesempatan kali
ini, saya mengajak kepada kita semua dan kepada diri saya sendiri, marilah kita
tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala selama sisa umur
yang Allah karuniakan kepada kita, dengan berusaha semaksimal mungkin menjauhi
larangan-laranganNya dan melaksanakan perintah-perintahNya dalam seluruh
aktivitas dan sisi kehidupan. Sungguh kita semua kelak akan menghadap Allah
sendiri-sendiri untuk mempertang-gungjawabkan seluruh aktivitas yang kita
lakukan. Pada hari itu, hari yang tidak diragukan lagi kedatangannya, yaitu
hari kiamat, Semoga dengan ketaqwaan itu kita mendapatkan kebahagiaan hidup
didunia maupun diakhirat kelak. Dan hendaknya kita senantiasa membina ketaqwaan
kita, sehingga jika kita harus meninggalkan dunia fana ini, kita mati dalam
keadaan Islam. Mati dalam keaadaan khusnul khatimah.
Kaum Muslimin
Rahimakumullah.
Allah Berfirman Dalam
S Al-Baqarah : 197
Artinya: “Dan
berbekallah kalian, karena sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah
kepadaKu wahai orang-orang yang menggunakan akalnya.” ( QS
Al-Baqarah : 197 )
Kaum Muslimin
Rahimakumullah
Kita hidup bukanlah
semata-mata mementingkan urusan dunia, sebab urusan ukrawi adalah lebih
penting. Kehidupan dunia terbatas oleh usia dan waktu dan kelak pada saatnya
kita akan kembali ke alam yang tiada terbatas waktu. Semua amal perbuatan kita
selama di dunia akan diminta pertanggungjawabannya, karena amal perbuatan
tersebut merupakan tabungan akhirat.
Kebahagiaan dunia
dapat diperoleh melalui keuletan berusaha dan dapat dinikmati hasilnya selagi
hidup, baik berwujud materi kebendaan maupun yang hanya dirasakan oleh perasaan
batin. Sebaliknya kebahagiaan akhirat tidak nampak sekarang, namun dapat
dicapai dengan jalan mengikhlaskan diri dalam Ibadat khusu’ dalam shalat serta
menjauhi semua yang dibenci oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Ma’assyirol muslimin,
rahimakumullah
Bila suara adzan
bergema, untuk menyeru manusia memenuhi panggilan Illahi.
Apabila suara adzan
masuk ke dalam hati orang yang benar-benar beriman, spontan hatinya akan
gemetar dan takut, terbayang segala ke Maha Besaran dan ke Maha Kuasaan Allah
Subhannahu wa Ta'ala. Maka dengan hati yang penuh takut dan ikhlas, ia penuhi
panggilan dari Allah, ia tinggalkan semua urusan dunia untuk sujud menghadap
Illahi.
Firman Allah dalam
Al-Qur’an:
Artinya: “Dan
tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan
ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah yang lurus.”
(Al-Bayyinah: 5).
Berbeda sekali dengan
orang yang jauh dari hidayah dan taufik Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Suara adzan
dianggapnya sebagai suara yang biasa, gema adzan tak sedikitpun mengetuk
hatinya untuk memenuhi panggilan Allah. Ibarat kata, masuk telinga kiri keluar
telinga kanan, tanpa memberikan kesan dan bekas sedikitpun juga pada dirinya.
Telinganya sudah tuli dengan panggilan Allah, mata hatinya sudah buta dengan
seruan adzan. Begitulah hati orang yang sudah tertutup dari Inayah dan Hidayah
Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Firman Allah dalam
Al-Qur’an:
Artinya:
“Menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya maka kelak mereka akan
menemui kesesatan.” (Maryam: 59).
Orang yang sombong,
bukan saja orang yang memamerkan kekayaan, bukan pula orang yang membanggakan
jabatan dan sebagainya. Tetapi juga orang yang tidak mengerjakan shalatpun bisa
dikatakan orang yang paling sombong. Mengapa tidak?
Bukankah Allah
Subhannahu wa Ta'ala , yang telah menjadikan dirinya dari segumpal darah dan
daging hingga menjadi manusia.
Firman Allah
Subhannahu wa Ta'ala :
Artinya: “Dirikanlah
shalat untuk mengingatku.”
Dari ayat di atas,
kita diwajibkan oleh Allah untuk men-dirikan shalat dengan tujuan mengingatNya.
Karena dengan shalatlah kita coba mendekatkan diri dan selalu mengingat Allah,
dalam keseharian kita, dan inipun adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang
muslim.
Firman Allah dalam
Al-Qur’an:
Artinya: “Tidakkah
Aku jadikan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembahKu”
Berdasarkan ayat di
atas, maka merupakan kewajiban kita untuk mengabdi dan menyembah hanya kepada
Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dengan menunaikan shalat lima waktu dalam sehari
semalam sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah Al-Khalik.
Ma’assyirol muslimin,
rahimakumullah
Kalau sholat itu
dilaksanakan dengan benar rukun dan syariatnya tentulah sholat itu dapat
mencegah perbuatan keji dan munkar
Artinya: “Sungguh
shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Sedangkan mengingat Allah
amat besar (manfaatnya) Allah tahu apa yang kamu perbuat.” ( Al-Ankabut : 45 )
Dari Anas bin Malik
Rosulullah SAW bersabda
Artinya : Amalan yang
pertama kali dihisab dari seseorang pada hari kiamat kelak adalah Shalat , Jika
shalatnya itu baik, akan baik pula seluruh amalnya dan jika shalatnya itu
rusak, akan rusak pula seluruh amalnya .
Mari kita merenung ,
mengapa sholat begitu penting hingga dikhisab paling awal dan sebagai parameter
/ tolok ukur / standard dari amalan yang lain . Ada beberapa alasan
yang mungkin bisa menjawab pertanyaan ini , diantaranya mungkin karena begitu pentingnya Sholat sehingga perintah sholat
merupakan perintah yang langsung ditujukan kepada Nabi Muhammad tanpa melalui
perantaraan Malaikat Jibril
Ma'assyirol muslimin rahimakumullah
Kalau kita simak gerakan dalam sholat, bahwa gerakan
sholat 1 (satu) rokaat itu berjumlah 360 derajat ( dari berdiri ke rukuk : 90o ,
dari berdiri (setelah rukuk) ke sujud : 90o + 45o ;
dari duduk diantara 2 sujud ke sujud : 90o + 45o,
Jadi total : 90o + 90o + 45o + 90o + 45o = 360o = Lingkaran =
Putaran = Berputar )
Firman
Allah SWT dalam Al-Quran, Surat Yusuf , Ayat 4 :
4.
(ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku [*],
Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat
semuanya sujud kepadaku."
[*]
Bapak Yusuf a.s. ialah Ya'qub putera Ishak putera Ibrahim a.s.
Bintang
, Matahari dan Bulan Bersujud = Bintang , Matahari dan Bulan Berputar
Artinya :
Bulan berputar ,
bulan sholat , bulan bertasbih kepada Allah SWT
Matahari berputar ,
matahari sholat , matahari bertasbih
Bintang berputar ,
bintang sholat , bintang bertasbih
Bumi berputar , bumi
sholat , bumi bertasbih
Planet berputar ,
planet sholat , planet bertasbih
Atom berputar , atom
sholat , atom bertasbih
dll
Apa yang terjadi
kalau misalkan bulan / matahari / bumi tidak berputar? Matahari mestinya
terbit dari timur , karena tidak berputar / berhenti berputar kemudian terbit
dari barat, maka apa yang terjadi?, yang terjadi adalah kehancuran ? , kiamat ?
Demikian juga apa
yang terjadi jika kita tidak sholat? kehancuran?
Jadi sholat
sebenarnya kebutuhan kita ? atau kewajiban kita ? ,
Kebutuhan kita dan
kewajiban kita sebagai hamba Allah , karena kita sholat / tidak sholat ,
keagungan , kemuliaan Allah SWT tidak berkurang sedikitpun
Tapi jika kita tidak
sholat , maka kita mengalami kehancuran --> hancur , rusak , tidak berwujud
Kalau sudah hancur ,
rusak, tidak berwujud, apalagi yang mau dilihat ?
Demikian Rosulullah
bersabda kalau rusak sholatnya , rusaklah semua amalannya dan kalau baik sholatnya , baiklah semua amalannya
Dan juga sholat
adalah tiang agama , barang siapa yang menjalankan sholat juga
berarti menegakkan Agama dan barang siapa meninggalkan sholat juga berarti
merobohkan agama.
Ma'assyirol muslimin rahimakumullah
Planet / benda ruang angkasa yang masih hidup , berputar , bertasbih kepada Allah, Jika Planet / benda ruang angkasa
itu tidak berputar , berarti planet / benda ruang angkasa tersebut mati.
Untuk itu sholat jenazah tidak ada gerakan
rukuk dan sujud , tidak ada gerakan berputar
Oleh sebab itu selama kita masih hidup
diwajibkan untuk sholat , tidak bisa berdiri dengan duduk , tidak bisa duduk
dengan berbaring , bahkan terakhir cukup dengan isarat
Jika sudah mati / meninggal
dunia, baru tidak ada kewajiban sholat
Bagaimana dengan Sholat Gerhana ( Sholat Kusufain ) ?
Sholat gerhana ditandai dengan dua kali ruku' ( 2 rokaat, masing masing rokaat dengan dua kali ruku') 2 x rukuk = 2 x 90o = 180o = garis lurus
Jadi gerhana itu satu garis lurusnya 3 benda angkasa yaitu Matahari , Bulan dan Bumi
Bahkan
saat kita Thawaf , berputar mengelilingi Ka’bah ( Baitullah) 7 (tujuh) kali,
aturannya pun diberlakukan sebagaimana kita sholat, harus dalam keadaan suci, tidak boleh dalam keadaan berhadats kecil maupun berhadats
besar.
Wallahu
‘alam …………………..
Kaum Muslimin
Rahimakumullah.
Marilah kita jaga
diri kita , keluarga kita , kita ajari anak anak kita untuk mendirikan /
melaksanakan sholat . Bukankah anak adalah amanat Allah, menyia-nyiakan amanat
adalah perbuatan dosa. Maka hendaklah kita jaga anak serta keluarga
kita,seperti firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
Artinya: “Jagalah
dirimu dan keluargamu dari api Neraka.”
Dari penjelasan di
atas kita dapat mengambil pelajaran, hendaknya kita merasa khawatir kalau-kalau
kita kelak menjadi orang-orang yang menyia-nyiakan shalat.
Kitapun hendaknya
selalu memohon kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala agar anak-cucu kita menjadi
orang-orang yang berbahagia di dunia dan di akhirat, tetap mendirikan shalat
dan janganlah kiranya mereka kelak menjadi orang-orang yang hanya menurutkan
hawa nafsunya belaka.
Sekali lagi marilah
kita lebih meningkatkan ibadah shalat dengan mengajak anak cucu dengan segenap
keluarga agar kita termasuk orang yang memperoleh janji Allah yakni kebahagiaan
di dunia dan di akhirat, karena baik buruknya anak-cucu kita tergantung ikhtiar
orang tua dalam mendidik dan membinanya
Mudah-mudahan kita
kaum muslimin, selalu diberi petunjuk dan diberikan kekuatan iman, agar senantiasa mampu mengerjakan segala
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Amin, Amin, Ya robbal
alamin. |